BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Karier
Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata,
yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana
atau
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang. Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa
kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang. Secara umum, tahapan perjalanan
karier seseorang dapat dikelompokkan ke
dalam 5 tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, dan kemunduran. Pengelompokan itu
didasarkan pada usia
·
Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Tahap ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai berpikir tentang alternatif
keahlian Dalam
usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan Dalam usia ini, mereka mulai menggali beberapa
keahlian secara serius dan mulai mencoba untuk bekerja.
·
Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap pemantapan. Mereka secara terus-menerus melakukan pengujian
terhadap kemampuan yang dimilikinya dan
mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
minat dan bakatnya
·
Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi akan berusaha untuk
mencari pekerjaan yang baru, melainkan akan mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.[1]
Apa
Itu Perencanaan Karier ?
Perencanaan
karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk
memilih tujuan karier dan jalur karier untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan kemampuan individu
dengan kesempatan untuk mengisinya
secara sistematis.
B. Langkah-Langkah Perencanaan Karir
Proses atau
langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karier terdiri atas hal-hal berikut ini.
1.
Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah
bertanya atau memahami diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya? Keterampilan apa yang saya miliki? Bagaimana dengan bakat dan nilai yang saya miliki? Apakah saya menyukainya? Apa yang
menjadi kekuatan atau kelebihan
dan kelemahan atau kekurangan saya? Mengenali kesempatan-kesempatan, keterampilan, bakat, dan nilai berhubungan
pada kesempatan karier. Kesempatan dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh pertumbuhan atau kepadatan dari bisnis, kebijakan organisasi tentang pengembangan dan promosi
karyawan dari dalam dan kebijakan
dari internal kantor.
2.
Menetapkan
Tujuan Karier
Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan,
bakat, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karier dapat dibentuk.
3.
Menyiapkan Rencana-rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam
desain kegiatan untuk mencapai tujuan karier.
4.
Melaksanakan Rencana-rencana
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan
diperlukan iklim organisasi yang
mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan
dari manajemen untuk membantu bawahan
mereka dalam meningkatkan karier mereka.
C. Manfaat Perencanaan Karier
Dengan adanya
perencanaan karier, maka perusahaan dapat:
1.
menurunkan
tingkat perputaran karyawan (turn over), di mana perhatian terhadap
karier
individual dalam perencanaan karier yang telah ditetapkan akan dapat
meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan,
2.
mendorong
pertumbuhan, di mana perencanaan karier yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara,
3.
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang,
4.
memberikan
informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karier di dalam suatu organisasi,
5.
mengembangkan
pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karier membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan
pengembangan,
6.
menyediakan
fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karier untuk membantu mengindentifikasi dan
mempersiapkan penempatan di luar negeri,
7.
membantu
menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang berbeda
dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan,
8.
membuka jalan
bagi karyawan yang potensial, perencanaan karier memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karier yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan, hal ini dapat memberikan performansi yang lebih baik
untuk pekerjaannya sekarang
ini.
9.
mengurangi
kelebihan, perencanaan karier menyebabkan karyawan, manajer, dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau
menang sendiri dari pembatasan
subordinat kunci,
10. membantu pelaksanaan
rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karier dapat
membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu
pencapaian rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui.
D.
Metode Perencanaan Karier
Perencanaan karier dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
1.
pendidikan karier,
2.
penyediaan informasi, dan
3. bimbingan
karier.
E.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karier
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan
karier, di mana
seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut :
1.
Tahap Kehidupan Karier
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian
memandang perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam
hidupnya.
·
Karier Awal
Merupakan tahap pembentukan yang berupa penekanan pada
perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal
pekerjaan.
·
Karier Pertengahan
Tahap ini biasanya meliputi pengalaman-pengalaman baru,
seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran
dari organisasi lain, kesempatan untuk ke jenjang
organisasi yang lebih tinggi dan pembentukan nilai seseorang bagi organisasi.
·
Karier Akhir
Pemberian pelatihan kepada penerus (karyawan baru),
pengurangan beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier
akhir agar tetap produktif dan persiapan diri untuk pensiun.
2. Dasar Karier
Setiap
orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu
dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan
bagi orang-orang
untuk memilih dan mempersiapkan kariernya, di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career
anchors) yaitu antara lain :
a. kemampuan manajerial,
b.
kemampuan
fungsional-teknis,
c.
keamanan,
d.
kreativitas,
e.
otonomi dan kebebasan.
Kemampuan manajerial. Tujuan karier bagi manajer adalah
untuk meningkatkan
kualitas dari diri sendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang
atau karyawan.
Kemampuan fungsional-teknis. Dasar ini digunakan untuk para
teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya.
Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
Keamanan. Dasar ini digunakan untuk kesadaran
keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka seringkali
melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau
lokasi geografi.
Kreativitas. Seseorang yang kreatif memiliki
sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang
benar-benar milik mereka.
Otonomi dan kebebasan. Dasar karier ini digunakan untuk
orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan
organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan
bekerja pada langkah mereka sendiri.
F.
Tipe Jalur Karier
Jalur karier biasanya memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam
jabatan khusus. Ada tiga tipe metode di dalam jalur karier, yaitu
sebagai berikut :
1. Jalur Karier Tradisional
Di mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus
kedepan dari satu pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjumya. Asumsi dari
tiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju tingkatan
kerja yang lebih tinggi.
2.
Jalur Karier Jaringan
Di mana pada jalur karier ini
merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal dan rentetan dari
kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karier jaringan mengakui pertukaran dari pengalaman
pada tingkat khusus dan butuh untuk meluaskan pengalaman pada satu tingkat sebelum
dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3.
Jalur
Karier Dual
Jalur karier ini mengakui bahwa
spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi dari keahlian mereka
pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.
G. Pengembangan Karier
Pengertian Pengembangan Karier
Pengembangan
karier merupakan implementasi dari perencanaan karier. Untuk itu
pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi
karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan
sendiri, di mana
setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya.
Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat
dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM mekakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
H. Pihak-Pihak Yang Berperan Dalam
Pengembangan Karier
1.
Karyawan
Seorang
karyawan berperan dalam melakukan perencanaan karir pribadinya. Dia bertanggung
jawab untuk terus meningkatkan keterampilan yang dia miliki untuk memastikan
bahwa dirinya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
pasar tenaga kerja. Dia juga sebaiknya bertindak proaktif untuk melihat
kesempatan yang ada, dan kemungkinan munculnya masalah dengan karirnya saat
ini. Untuk itulah, ada baiknya seorang karyawan senantiasa dapat melakukan
penilaian diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia inginkan, mengukur
kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih baik lagi.
Dengan perencanaan karir pribadi ini, seorang karyawan dapat menilai tingkat
kesesuaian antara aspirasi karirnya dan karir yang dipegangnya saat ini. Dengan
demikian dapat mengarahkan dirinya untuk memilih penugasan atau pekerjaan-pekerjaan
yang lebih sesuai dengan aspirasi karirnya.
Seorang
karyawan membutuhkan seorang mentor untuk membantu pengembangan karier nya. Mentor
adalah seorang yang mempunyai posisi senior di perusahaan yang dapat menjadi
semacam narasumber atau penasehat yang dapat memberikan bimbingan atau jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karir karyawan.
2.
Pengusaha
(Organisasi)
Para
pengusaha cukup berperan dalam proses pengembangan karier, seperti membantu
karyawan dengan memberikan:
·
Pendidikan Formal,
·
Penilaian Prestasi Karyawan dalam karier
nya,
·
Konseling oleh para menajer,
·
Gerakan lateral yang bersifat
berkembang,
·
Konseling oleh SDM,
·
Persiapan Pensiun, dan
·
Perencanaan Sukses.
Sebelum
mempekerjakan seseorang, pengusaha bisa membantu calon karyawan untuk mengukur
apakah pekerjaan itu memang untuk mereka, dan apakah jenis pekerjaan tersebut
sesuai dengan keterampilan dan minat dari para kandidat itu. Disinilah
perusahaan dapat berperan untuk mendorong para senior manajernya agar bersedia
meluangkan waktunya menjadi mentor, dan memberikan penghargaan kepada mereka
atas kesediaannya tersebut. Namun demikian, pada akhirnya karyawan sendirilah
yang paling berperan dalam pengembangan kariernya dengan mendapatkan seorang
mentor dan membangun hubungan yang produktif dengannya.
I.
Manfaat Pengembangan
Karier
Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi
organisasi maupun karyawan.
Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :
Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :
1. menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan,
2. meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas.
3. mengatur promosi dan pemindahan karyawan,
4. mengurangi frustrasi karyawan,
5. menjamin agar kelompok-kelompok
minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier,
6. mendorong adanya keanekaragaman
budaya dalam sebuah organisasi, dan
7. meningkatkan nama baik organisasi.
Bagi karyawan,
pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karier bermanfaat untuk dapat :
1. menggunakan potensi seseorang
dengan sepenuhnya,
2. menambah tantangan dalam bekerja,
3. meningkatkan otonomi, dan
4. meningkatkan tanggung jawab.
J.
Peran Departemen Sumber Daya
Manusia
Departemen sumber daya
manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk
mencapai tujuan perusahaan. Menurut Cherrington (1995:8) peranan departemen
sumber daya manusia terdiri dari :
a. Advisory/Counseling Role
Dalam peran ini, departemen
sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan
informasi, menentukan pernasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut,
dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya
manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya manusia ini
tampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation,
program pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, departemen
sumber daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk
mengambil keputusan.
b. Service Role
Dalam peran ini departemen
sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan pelayanan secara
langung kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan
pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini.
c. Control Role
Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya
manusia bertugas untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam
perusahaan, sehingga departemen sumber daya manusia berperan sebagai wakil
pihak top management perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini semakin
penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama,
hubungan tenaga kerja, dan kompensasi.
BAB
III
KESIMPULAN
Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Karier meripakan suatu yang harus diwujudkan dan terus
dikejar bagi diri karyawan, dan keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk
itu manejmen harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan
karyawan dengan menghargai potensi prestasinya.
Penggunaan arah dan jalur proses dan pengembangan karier
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan antara karyawan dengan perusahaan
kearah saling menguntungkan.
Proses dan pengembangan karier harus dapat memberikan
kepastian kepada karyawan lebih transparan dan terjamin serta dapat menumbuhkan
dan mengembangkan semua kemampuan, intelektual, wawasasan, motivasi, dan
dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan yang diemban.
Lewat proses dan pengembangan karier tersebut dapat
diupayakan pembinaan karyawan kearah ”the right on the right place”
Daftar
Pustaka
Nasihudin Mustofa. Makalah Perencanaan dan Pengelolaan
Karir dalam Organisasi.
http://anapriyangga.blogspot.co.id/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
(Diakses pada tanggal 1 Des 2016, pukul 23.20 WIB)
Lia Putri Novitasari. Makalah Perencanaan Karier.
http://liaputriusm.blogspot.co.id/2015/09/makalah-perencanaan-karier.html
(Diakses pada tanggal 1 Des 2016, pukul 00.30 WIB)